Load more

PROPOSAL PENELITIAN PEMANFAATAN TIK VIDEOCONFERENCE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS 8 SMP MASEHI KOTA PEKALONGAN OLEH ENDANG SETYO PALUPI

Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat vital dan fundamental karena pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam menentukan aspek–aspek kehidupan lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan perlu memperoleh prioritas dan perhatian yang serius oleh segenap pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan, dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata .Hal ini ditegaskan oleh Presiden dalam amanahnya yang disampaikan pada pembukaan Konferensi Nasional Revitalisasi Pendidikan yang diselenggaran pada tanggal 6- 9Agustus 2006.Sejalan dengan Presiden, Wakil Presiden pada acara yang sama juga Menegaskan bahwa disamping penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, professional,dan berdaya saing tinggi, pendidikan juga memiliki kontribusi positif terhadap kondisi ekonomi suatu negara.Artinya, jika pendidikan suatu negara maju, maju pulalah perekonomiannya. Oleh sebab itu, tidak ada pilihan lain kecuali meningkatkan pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Diantara upaya peningkatan pengelolaan pendidikan adalah melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi/TIK (Informationand Communication Technology).

Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun keterampilan abad 21, diantaranya adalah keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan beprikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi. Keterampilan tersebut itulah yang menurut PBB merupakan ciri dari masayarakat era global saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan (knowledge-based scoiety).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memiliki potensi yang sangat besar sebagai sarana atau alat untuk membangun keterampilan tersebut dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern, guru dituntut untuk mampu mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran.Tantangan pendidikan abad 21, menurut PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society) yang memiliki (1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problem-solving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Keempat karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah sebagai “enabler” atau alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan, termasuk pendidikan bahasa , merupakan Respons positif terhadap perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi pada abad millennium ketiga. Oleh karena itu, penggunaan TIK dalam menunjang pembelajaran bahasa merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru mau pun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran bahasa, pemanfaatan dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, yang diharapkan dapat memberikan kepuasan public dengan memberikan layanan yang prima dengan hasil sesuai dengan Standar dan tujuan yang diharapkan.Jika pada masa lalu ada anggapa bahwapembelajaran bahasa tidak terlalu perlu menggunakan media TIK, pada era saat ini penggunaan media TIK merupakan suatu keharusan Hal ini terkait dengan meningkatnya peran dan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi di era teknologi. Dalam thesis ini dibahas beberapa hal terkait dengan pemanfaatan TIK video conference dalam pembelajaran bahasa inggris disekolah, mulai dari pengertian TIK, keterkaitan TIK dalam metode pembelajaran bahasa, ketersediaan media TIK disekolah, bentuk pemanfaatan TIK video conference.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara umum diartikan sebagai teknologi yang Memiliki fungsi penunjang proses penyampaian informasi dan komunikasi. dalam eraglobal, penyampaian informasi dan komunikasi tidak harus dilakukan secara langsung dengan mempertemukan antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dengan berkembangnya TIK, para pengirim dan penerima pesan dapat berkomunikasi dan berinteraksi melalui telepon, melalui internet, email, satelit, televisi, video conference,dan sebagainya.Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran bahasa;dalam hal ini pada mata diklat bahasa inggris melalui video conference siswa dapat berinteraksi langsung dengan tutor (native English speaker ) sebagai media praktek berkomunikasi langsung bersama pengguna asli bahasa ( native English speaker) .

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah pada saat ini menganut belajar tuntas dengan menggunakan standar TOEIC ( Test of English for international communication).Hingga saat ini mata pelajaran bahasa inggris yang diterima anak anak sekolah dipandang belum mampu mencapai hasil belajar yang baik. Padahal kebanyakan orang tua sadar betapa pentingnya bahasa inggris untuk masa depan putra putrid mereka (buchori,2000:59). Permasalahan masih rendahnya hasil belajar pada mata diklat bahasa inggris dipengaruhi beberapa faktor, antara lain prasarana ,guru,siswa dan pola pembelajaran. Hingga saat ini sebagian guru menggunakan pola pembelajaran konvensional yang hasilnya kurang dari 10 % . pembelajaran dengan pola konvensional dalam pelaksanaanya siswa diminta memperhatikan bacaan guru dari suatu bacaan atau teks dan siswa menirukan kemudian guru menterjemahkan teks atau bacaan dan siswa diberikan tugas untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang berberkenaan dengan teks. Siswa tidak mampu mencapai tingkat psikomotorik tetapi hanya sampai pada tingkatan kognitif. Melihat kenyataan tersebut guru perlu mengadakan berbagai upaya dan mencoba berbagai pola pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak bosan dan jenuh mengikuti mata diklat bahasa inggris, guru perlu mengedepankan proses belajar mengajar dengan pola pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa berbagai pihak sering kali menganggap bahwa mengajarkan tata bahasa(grammar )merupakan pemborosan waktu (waste of time ) dan bahkan membosankan (boring).

Ditilik dari sejarah perkembangan pembelajaran bahasa, telah terjadi berbagai upaya untuk mewujudkan metode pembelajaran yang lebih baik. Upaya Mencari metode pembelajaran yang lebih baik selalu didasari atas kritik terhadap kekurangan metode pembelajaran yang telah ada sebelumnya. Sebagai contoh, Grammar Translation Method yang menekankan pada pengajaran membaca, tatabahasa, dan kosakata dianggap kurang efektif dalam membekali siswa dengan kemampuan komunikatif .Dengan dasar kritik inilah maka muncullah metode pembelajaran bahasa yang lainnya seperti Direct Method, yang menekankan pada menggunakan bahasa yang dipelajari dalam berkomunikasi. Dierct Method juga akhirnya menuai kritik, dan lahirlah Audio–Lingual Method, The Silentway, Suggestopedia, Community Language ,Communicative Approach ,hingga Total Physica lResponse. Kehadiran Total Physical Response pun menuai kritik, dan sejalan dengan perkembangan TIK muncullah gagasan untuk mengembangkan Computer–Assisted Languag eLearning(CALL)–Multimedia.

Memperhatikan dampak positif berbagai kajian tentang pemanfaatan TIK dalam menunjang pembelajaran disekolah, tidak berlebihan jika disekolah–sekolah ditanah air juga memiliki prospek masa depan yang memungkinkan untuk mengaplikasikan TIK dalam menunjang pembelajaran.

Penggunaan TIK video conference mempunyai kekuatan kekuatan untuk mendorong dan meningkatkan motivasi ,memberikan peluang pada siswa untuk melihat mendengar dan berinteraksi langung dengan pengguna asli bahasa( native English speaker) diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar mata diklat bahasa inggris. Penelitian dilakukan pada siswa kelas 8 yang sudah dibekali dengan materi pola pola kalimat dan ketrampilan bahasa pada tingkat sebelumnya 
Download Full Proposal TESIS File Type Doc
http://www.4shared.com/rar/GfI9dry5ba/14_Plod.html

0 komentar:

Post a Comment